Sunday, March 27, 2011

anamnase

Anamnase Gangguan Sistem Pernafasan Pada Anak
Makalah
Ini Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Respirasi









Disusun oleh : 1. Anang Setyawan  (104001)
2. Anny Lianingsih    (104003)
3. Danu Hendy A      (104007)
4. Diah Wulandari    (104009)




PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN
2010 / 2011


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anamnesis

Anamnase merupakan cara untuk mengetahui penyakit dengan wawancara, menanyakan, mengecek dan mendengar jawaban penderita. Sedangkan Anamnesis merupakan pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter maupun perawat dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien. Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien. Jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada pasien dalam anamnesis sangat beragam dan bergantung pada beberapa faktor.
Cakupan dan banyaknya informasi dibutuhkan bergantung dari kebutuhan dan keluhan pasien, keadaan klinis yang ingin dicapai dokter, dan keadaan klinis (misalnya pasien rawat inap atau rawat jalan, jumlah waktu yang tersedia, praktek umum atau spesialisasi). Untuk pasien baru, seorang dokter maupun perawat membutuhkan suatu anamnesis kesehatan komprehensif. Untuk pasien lain dengan kunjungan klinik karena keluhan spesifik seperti batuk atau sakit pada saat kencing, membutuhkan anamnesis yang lebih spesifik berdasar pada keluhan pasien tersebut, anamnesis seperti ini biasa disebut anamnesis berorientasi dari masalah (problem-oriented history). Biasanya 80% untuk menegakkan diagnosa didapatkan dari anamnesis.

2.2 Cara Melakukan Anamnesis
Dalam menganamnesis pasien, terdapat beberapa tata cara yang dikenal dengan istilah Secret Seven dan Fundamental Four. Namun sebelum mengarah kepada dua tata cara tersebut, ada baiknya jika seorang perawat mengetahui data-data umum pasien terlebih dahulu, seperti :

1.      Identitas diri
·         Nama pasien : sebaiknya nama lengkap bukan nama panggilan atau alias. Dengan mengetahui nama kita dapat mengetahui asal orang tersebut.
·         Jenis kelamin : sebagai kelengkapan harus juga ditulis datanya
·         Umur : terutama penting pada pasien anak-anak karena kadang-kadang digunakan untuk menentukan dosis obat. Juga dapat digunakan untuk memperkirakan kemungkinan penyakit yang diderita, beberapa penyakit khas untuk umur tertentu.
·         Alamat : apabila pasien sering berpindah-pindah tempat maka tanyakan bukan hanya alamat sekarang saja tetapi juga alamat pada waktu pasien merasa sakit untuk pertama kalinya. Data ini kadang diperlukan untuk mengetahui terjadinya wabah, penyakit endemis atau untuk data epidemiologi penyakit.
·         Pekerjaan : bila seorang dokter mencurigai terdapatnya hubungan antara penyakit pasien dengan pekerjaannya, maka tanyakan bukan hanya pekerjaan sekarang tetapi juga pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
·         Perkawinan : kadang berguna untuk mengetahui latar belakang psikologi pasien.
·         Agama : keterangan ini berguna untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh (pantangan) seorang pasien menurut agamanya.
·         Suku bangsa : berhubungan dengan kebiasaan tertentu atau penyakit-penyakit yang berhubungan dengan ras atau suku bangsa tertetu.

Setelah melakukan pemeriksaan data-data tersebut, maka langkah selanjutnya yaitu melanjutkan wawancara dengan ­Secret seven dan  Fundamental four.

2.       Fundamental Four

a)      Present history atau Present illnes : keluhan utama, yaitu alasan utama yang menyebabkan pasien memeriksakan diri atau dibawa keluarganya ke dokter atau rumah sakit. Keluhan utama merupakan titik tolak penelusuran informasi mengenai penyakit yang diderita pasien dan riwayat penyakit sekarang berdasarkan secret seven di atas.

b)      Riwayat penyakit sekarang : di utarakan penderita yang menyertai keluhan. Bisa menggunakan teknik Secret Seven, yaitu merupakan tujuh macam pertanyaan yang bersifat pribadi dari diri pasien tersebut, diantaranya :
·         Onset : dari sejak kapan sakit atau keluha tersebut dirasakan.
·         Lokasi : di mana rasa sakit atau keluhan tersebut dirasakan (di bagian tubuh yang mana)
·         Kronologis : bagaimana cerita tentang sakit atau keluhan tersebut hingga bisa sampai seperti ini.
·         Kualitas : rasa sakit dari keluhan pasien seperti apa (sakit sekali, sakit bila disentuh, dan lain-lain).
·         Kuantitas : apakah penyakitnya sering kumat, atau seberapa sering penyakit tersebut menyerang pasien.
·         Gejala penyerta atau keluhan penyerta: keluhan-keluhan lain.
Faktor pencetus atau modifikasi : faktor yang memperberat atau memperingan penyakit dari pasien. Faktor modifikasi juga terkadang dibagi menjadi faktor risiko dan faktor diagnostik. Faktor risiko adalah faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu penyakit, sedangkan faktor prognostik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit atau hasil pengobatan penyakit. Faktor risiko dan faktor prognostik dapat berasal dari pasien, keluarganya maupun lingkungan

3.      Riwayat penyakit dahulu : keluhan seputar apakah dulu pernah mengalami sakit yang sama seperti saat ini, apakah ada penyakit lain sebelumnya, apakah dulu pernah dioperasi, atau pun jenis obat apa saja yang pernah dikonsumsi pasien sebelumnya. Berguna untuk mengetahui kemungkinan hubungan penyakit yang di derita saat ini.

4.      Riwayat kebiasaan : misalnya meroko, minum-minuman. Tujuannya mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang di deritanya.

5.      Riwayat gizi


6.      riwayat social ekonomi : hal ini terkait juga dengan kondisi lingkungan. Harus diperhatikan karena adanya tekanan dapt memacu kecemasan.

7.      Riwayat kesehatan keluarga : banyak penyakit yang ditimbulkan karena keadaan keluarga yang tidak sehat atau karena penyakit yang diturunkan. Riwayat kesehatan keluarga akan mengungkapkan factor-faktor etiologi.


8.      Anamnase system : anamnase yang dibuat dari ujung rambut sampai kaki. Tujuannya untuk mengulangi anamnase bila ada hal yang terlewatkan.







BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan :
1.      Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter maupun perawat dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga. Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien.
2.      Berdasarkan anamnesis yang baik dokter maupun perawat akan menentukan beberapa hal dengan menggunakan metode Secret Seven dan Fundamntal Four, yaitu :


A. Secret Seven :
Onset
Lokasi
Kronologis
Kualitas
Kuantitas
Gejala penyerta
Faktor modifikasi

B. Fundamental Four
Present history atau Present illnes
Past health history
Family health history
Personal or social history







3.2 Saran-saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.      Kepada tenaga kesehatan khususnya yang memiliki ijin untuk menganamnesis pasien hendaknya memiliki sikap yang ramah dan mudah akrab, sehingga pasien tidak merasa canggung dan mengutarakan semua keluhannya dengan nyaman.
2.      Kepada masyarakat umum hendaknya tidak perlu takut dan canggung dalam menanggapi pertanyaan dari dokter maupun perawat. Jawaban dari pasien lah yang nantinya akan sangat membantu dokter dalam mendiagnosa suatu penyakit.

No comments:

Post a Comment

WAJIB TAHU APLIKASI INFLUENCER TERPERCAYA

 Assalamu'alaikum ,,  Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi kamu yang menjalankan ,,  Oke disclaimer dulu yah : Tulisan ini hanya berdas...